KERANGKA KERJA FRAMEWORK DI Dalam ITSM
Halo
teman-teman,
sebelum kita masuk ke pembahasan utama tentang framework yang ada
di ITSM, saya mengajak Anda untuk mengulas kembali
pengetahuan Anda tentang ITSM serta beberapa framework
yang ada di ITSM.
ITSM
(INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT, JUGA dikenal sebagai Information
Technology Service Management. Ini adalah metode yang digunakan untuk mengelola
teknologi informasi, untuk memberikan kualitas dan layanan yang
maksimal) bagi konsumen untuk memaksimalkan bisnis perusahaan Di
ITSM terdapat banyak kerangka kerja Di bawah ini adalah contoh
kerangka kerja yang tersedia di ITSM.
Kerangka Kerja
1. Information
Technology Infrastructure Library (ITIL)
2. Control
Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
3. Software
Maintenance Maturity Model
4. PRM-IT
IBM's Process Reference Model for IT
5. Application
Services Library (ASL)
6. Business
Information Services Library (BISL)
7. Microsoft
Operations Framework (MOF)
8. eSourcing
Capability Model for Service Providers (eSCM-SP)
dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL)
dari ITSqc for Sourcing Management.
Apa itu kobit?? Nah, kali ini saya menjelaskan bahwa framework yang saya gunakan adalah Control Objectives For Information and Related Technology (COBIT), Cobit adalah panduan praktik standar manajemen teknologi informasi yang memberikan kebijakan yang jelas dan praktik terbaik untuk tata kelola TI, membantu manajemen senior memahami dan mengelola TI . risiko terkait. Alasan saya memilih Cobit adalah karena Cobit menyediakan kerangka kerja tata kelola TI dan panduan terperinci tentang tujuan pengendalian untuk manajemen, pemilik proses bisnis, pengguna, dan auditor.
Nah dari COBIT itu sendiri mempunyai beberapa
cangkupan domain, nah disini saya akan meyebutkannya 4 saja, yaitu.
· Perencanaan
dan organisasi (plan and organise)
· Pengadaan
dan implementasi (acquire and implement)
· Pengantaran
dan dukungan (deliver and support)
· Pengawasan
dan evaluasi (monitor and evaluate)
Oke,
sekarang setelah Anda mengetahui sedikit lebih banyak tentang COBIT, untuk lebih jelasnya mari selami studi kasusnya. Kali ini saya akan menggunakan
studi kasus penerapan sistem manajemen di sebuah rumah sakit dengan menggunakan COBIT. Setelah memahami beberapa area di atas. Di sini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang fungsionalitas COBIT untuk layanan Sistem Manajemen RUMAH SAKIT.
Poin pertama terkait dengan perencanaan dan pengorganisasian (Plan and Organization) fungsi perencanaan adalah merencanakan bagaimana manajer dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen ketika menggunakan jasa perusahaan rumah sakit. Dan fungsi organisasi adalah memberikan informasi kepada pengelola untuk
proses manajemen (berkaitan dengan pendataan, pengolahan data, penyajian dan analisis informasi) pelayanan kesehatan di negara tersebut.
Berikut ini adalah salah satu
fungsi adanya planning atau perencanaan:
a) Pengendalian mutu pelayanan
b) Pengendalian mutu dan
penilaian produktivitas
c) Penyederhanaan pelayanan
d) Analisis manfaat dan
perkiraan kebutuhan
e) Penelitian klinis
f) Perencanaan dan evaluasi
program
g) Performance rumah sakit
dapat terlihat dengan cepat
h) Membantu membuat jaringan
i) Membantu mengatur data dengan baik dan
efisien dalam pengelolaan obat
Poin kedua adalah pengadaan dan pelaksanaan (acquisition and execution) Nah, setelah direncanakan dan diorganisir, kami akan mengeksekusinya agar apa yang kami rencanakan dapat tercapai dan tersampaikan layanan terbaik bagi konsumen. Nah,
berikut ini saya punya diagram desain untuk membangun sistem manajemen rumah
sakit secara keseluruhan yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar tersebut merupakan contoh hubungan antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Rancangan keseluruhan sistem manajemen rumah sakit meliputi penjabarannya dalam subsistem, modul, submodul dan aplikasi.
Kebutuhan
tersebut akan dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen berupa data obat yang digunakan di rumah sakit (data obat generik, nama merek obat/obat paten), manajemen pasien (nama, alamat, umur), berat badan), data obat (jumlah stok, harga obat, tanggal kadaluwarsa), riwayat pasien, riwayat obat, penyakit, data staf medis rumah sakit (dokter, apoteker), dokter, asisten apoteker, perawat, pembantu, analis, staf administrasi, dan lain-lain). ), data PBF (ID, PBF, alamat, nomor telepon) dan persyaratan dukungan lainnya untuk penerapan atau implementasi.
Poin ketiga menyangkut sarana pendukung atau sarana kinerja. Seringkali, sebagai fasilitator, mereka akan terkait atau saling berhubungan karena suatu hubungan dapat memberikan implementasi terbaik.
Berikut adalah beberapa bagian yang mencakup sarana komunikasi dalam sistem manajemen rumah sakit.
Bagian sistem informasi
manajemen rumah sakit yang berintegrasi meliputi bagian :
1. Sistem Informasi Billing
system, meliputi:
a.Sistem Informasi Registrasi
b.Sistem Informasi Poliklinik
c.Sistem Informasi Gawat Darurat
d.Sistem Informasi Laboratorium
e.Sistem Informasi Radiologi
f.Sistem Informasi Kamar Operasi
g.Sistem Informasi Rawat Inap
h.Sistem Informasi Rehap Medik
2. Sistem Informasi Farmasi
3. Sistem Informasi Rekam
Medis
4. Sistem Informasi Kepegawaian
5. Sistem Informasi Keuangan
& Akuntansi
6. Sistem Informasi Summary
Eksekutif
7. Sistem Informasi
Administrator
Poin terakhir adalah monitoring dan evaluasi (monitoring dan evaluasi) setelah melalui beberapa bagian dari perencanaan hingga pelaksanaan, bagian terakhir adalah evaluasi dimana kita akan mendapatkan masukan-masukan baru yang setelah ini akan digunakan untuk memunculkan rencana-rencana perencanaan terbaru untuk masa yang akan datang.
Comments
Post a Comment